Bagaimana
cara penularannya ?
Infeksi paling umum
didapat dari kontak dengan kucing-kucing dan feces(
kotoran)
mereka atau daging mentah atau yang kurang masak. Toxoplasma yang disertai
gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam,
dan umumnya tidak menimbulkan masalah.
a. Pada
Toksoplasmosis congenial transmisi Toxoplasma kepada janin terjadi in
utero melalui plasenta, bila ibunya mendapat infeksi primer waktu hamil
b. Pada Toksoplasmosis akuisita infeksi dapat
terjadi bila memakan daging mentah atau kurang matang (misalnya sate), kalau
daging tersebut mengandung kista jaringan atau takizoit Toxoplasma. Pada
orang yang tidak makan daging dapat terinfeksi bila ookista yang dikeluarkan
dengan tinja kucing tertelan.
c. Terinfeksi
melalui transplantasi organ tubuh dari donor penderita toksoplasmosis laten kepada
resipien yang belum pernah terinfeksi Toxoplasma gondii.
d. Kecelakaan
laboratorium dapat terjadi melalui jarum suntik dan alat laboratoriurn lain
yang terkontaminasi oleh Toxoplasma gondii.
e. Transfusi
darah lengkap dapat menyebabkan infeksi.
Tanda gejala
Infeksi Toxoplasma
gondii ditandai dengan gejala umum seperti demam, malaise,
nyeri sendi, pembengkakan kelenjar getah bening (toxoplasmosis limfonodosa
acuta). Pada infeksi lanjut dapat menyebabkan beberapa kondisi
lain sebagai berikut :
a. Hidrosefalus, yaitu:
kondisi abnormal dimana cairan serebrospinal terkumpul di ventrikel otak, pada
janin dapat menyebabkan cepatnya pertumbuhan kepala dan penonjolan fontanela
(sehingga kepala tampak membesar karena berisi cairan) dan wajah yang kecil.
b.
Korioretinitis,
yaitu: radang/inflamasi lapisan koroid di belakang retina mata.
c.
Pengapuran (calcification)
otak dan intraseluler.
Kondisi ini paling
berat saat infeksi maternal (yang berasal dari ibu) terjadi sejak dini saat
masa kehamilan.
d. Sekitar 15-55% anak yang
menderita infeksi bawaan atau sejak lahir (congenitally infected children)
tidak memiliki antibodi IgM spesifik-T.gondii yang dapat dideteksi saat
lahir atau masa tumbuh-kembang awal (early infancy).
e.
Sekitar
67% penderita tidak disertai tanda atau gejala infeksi. Juga dilaporkan: radang
mata (chorioretinitis) terjadi pada sekitar 15% penderita, penulangan
intrakranial (10%), kepala kecil (microcephaly).
f.
Disertai
ketidak normalan
jumlah sel darah putih (leukosit) di cairan otak dan sumsum tulang (cerebrospinal
fluid), yang dalam istilah medis disebut dengan pleocytosis.
Sedangkan nilai protein meningkat pada 20% penderita.
g.
Janin
baru lahir yang terinfeksi T.gondii dapat mengalami anemia, penurunan
trombosit, dan penyakit kuning (jaundice) saat lahir.
h. Janin
yang terinfeksi dapat tanpa gejala sama sekali, atau hanya didapatkan
pertumbuhan janin terhambat, atau gambaran hyperechoic bowel.
i.
Bayi yang bertahan hidup (affected
survivors) dapat menderita retardasi mental, kejang (seizures),
kerusakan penglihatan (visual defects), spasticity, atau gejala
sisa neurologis (berhubungan dengan saraf) yang berat lainnya.
Apa yang dapat kita lakukan
???
Tindakan pencegahan tentu saja harus dilakukan demi menghindari terinfeksi parasit ini. Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:
a. Jangan
memberi makan hewan peliharaan dengan daging jeroan dan tulang mentah/tidak
dimasak. Demikian juga susu harus dimasak dulu.
b.
Mencegah
kucing dan anjing berburu burung, tikus, lalat, dan kecoa.
c.
Pasir
tempat kotoran kucing sebaiknya dibersihkan setiap hari. Ookista yang mungkin
keluar bersama kotoran memerlukan waktu 24 jam untuk menginfeksi.
d.
Setelah
mencuci daging mentah, sebaiknya cuci tangan dengan sabun.
e.
Untuk
ibu-ibu yang sedang hamil jangan mencuci/membersihkan daging/jeroan yang akan
dimasak.
f.
Sebaiknya
sayuran maupun buah-buahan yang akan dimakan dicuci bersih.
g. Untuk
orang-orang yang biasa makan dengan tidak memakai sendok, jangan lupa mencuci
tangan dengan sabun.
h. Untuk
ibu-ibu yang merencanakan kehamilan sebaiknya periksa darah, untuk mengetahui
ada tidaknya infeksi taksoplasma. Setelah hamil, pemeriksaan darah diulang pada
trisemester pertama dan akhir kehamilan.
0 komentar:
Post a Comment